Jumat, 14 Mei 2010

renungan sore itu

Sore itu,
Saat sedang sendiri dikamar, sayup-sayup terdengar suara dari ta’lim pengajian dimasjid belakang kamar kost. Sedikit berkonsentrasi untuk menyimak, dan ternyata yang dibicarakan adalah tentang keadaan seorang istri yang shalihah, yang apabila dipandang oleh suaminya akan menyejukkan hati, memberikan ketenangan, begitulah keadaan istri yang shalihah. Subhanalloh...

“Maukah aku beritahukan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki? Yaitu, istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri akan menjaga dirinya untuk suaminya”
(HR. Abu dawud)
“Dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah”
(HR. Muslim)

Entah kenapa tiba-tiba saja aku menjadi gelisah,
menjadi trenyuh mendengarnya,
dan mengevaluasi perjalanan hidupku beberapa tahun terakhir,
aku harus melihat ke kedua tanganku, seorang sepertiku apakah pantas mendapatkan seseorang seperti yang aku harapkan?
Demi Allah! beberapa butir air mata telah menetes ...
Aku mengharapkan yg spt Aisyah , sedangkan aku bukanlah Muhammad saw.
Aku mengharapkan yg spt Fathimah , sedangkan aku bukanlah Ali.

Alhamdulillah, aku mendapatkan sebuah buku yang sungguh indah,
membuka pandanganku.
Buku karangan Syaikh Muhammad bin ‘Abdilwahhab Al-Wushabiy, Bidadari-Bidadari Surga.

"Sesungguhnya kehidupan di dunia bagi manusia pada hakekatnya adalah perjalanan menuju ke negeri akhirat dan bukan merupakan tempat tinggalnya yang sebenarnya. Ibarat seseorang yang sedang berada di negeri orang yang sedang melakukan perjalanan menuju ke kampung halamannya.

Orang yang bepergian meninggalkan isteri yang dia cintai, tentu dia akan merasakan kerinduan dan ingin segera berjumpa kembali dengannya. Semakin besar kecintaan seseorang terhadap isteri yang dia tinggalkan dan semakin kuat ingatan terhadapnya, maka akan semakin besar pula semangat dan usahanya untuk segera menyelesaikan urusannya dan menyiapkan segala bekal untuk kembali ke kampung halamannya.

Jika demikian keadaanya maka termasuk sebab terbesar yang mendorong seorang hamba untuk lebih bersemangat dalam melakukan amalan shalih adalah dengan mengingat apa yang telah Allah siapkan bagi hamba-hamba-Nya yang shalih berupa para bidadari surga ,
yang kecantikannya dan kenikmatan bersenang-senang dengan mereka itu belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan juga belum pernah terbetik dihati seorang pun.
“Dan untuk kenikmatan yang sempurna itu hendaknya manusia berlomba-lomba mendapatkannya”
(QS. Al-Muthaffifin:26)"

Dan beberapa sifat surga dan dari bidadari penghuninya;

-Didalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
(Ar-Rahman)

-Dan adapula bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan dengan baik
(Al-Waqiah)

-Sekiranya ada satu saja bidadari surga yang melongok ke penduduk bumi, niscaya cahayanya akan menerangi antara keduanya dan sungguh dia akan memenuhi bumi dengan bau harum. Dan sungguh kerudung yang ada dikepalanya lebih baik dari dunia dan seisinya
(diriwayatkan Al-Bukhari)

-Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya* dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik
(Ash-Shafaat)
*(tidak liar pandangannya, hanya memandang suaminya dikarenakan sifat iffahnya)

-Sesungguhnya orang –orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di taman-taman dan mata air-mata air , mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal , sambil duduk berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami nikahkan mereka dengan Huurun ‘Iin*
(Ad-Dukhan)
*(huurun ‘Iin : Al-hur bentuk jamak dari al-haura, wanita yang masih gadis, cantik jelita dan putih bersih, serta bermata jeli. Lihat:Hadiyul Arwah hal.473)

-Sesungguhnya bidadari-bidadari disurga berdendang, kami adalah wanita-wanita cantik nan jelita, kami dikaruniakan untuk suami yang mulia (diriwayatkan Al-Bukhari)

-Sesungguhnya wanita penghuni surga, benar-benar terlihat putih betisnya dari baliktujuh puluh perhiasan sutera yang dikenakannya (riwayat ibnu hibban)

Lantas bagaimana keadaan para wanita disurga?
pertanyaan;
Dalam ayat Al Qur’an maupun hadits nabawi disebutkan bahwasanya pria yang shalih di surga kelak akan didampingi/beristrikan para bidadari (huurul ‘ain), lalu bagaimana para wanita yang masuk surga?

dijawab oleh syaikh utsaimin;
Allah berfirman tentang kenikmatan surga, “Kamilah wali kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalam surga itu kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan di dalamnya pula kalian mendapatkan apa yang kalian minta sebagai persembahan dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushilat: 31-32).
Allah juga berfirman, “Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas dan gelas-gelas dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh jiwa dan sedap dipandang mata dan kalian kekal di dalamnya.” (Az Zukhruf: 71).
Dan dimaklumi bahwasanya mendapatkan pasangan hidup termasuk perkara ang sangat diinginkan oleh jiwa dan ini terjadi di surga bagi penduduknya, baik pria maupun wanita. Maka wanita di surga akan dinikahkan/dipasangkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala di surga kelak dengan suaminya yang merupakan suaminya di dunia sebagaimana Allah berfirman menyebutkan doa para malaikat-Nya yang ditujukan untuk kaum mukminin,
“Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang shalih dari kalangan bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan anak turunan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Mulia lagi Maha Memiliki Hikmah.”
(Ghafir: 8)

Dari Majmu’ Fatawa Wa Rasail
Fadhilatusy Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin 2/51-52
4/230, sebagaimana dinukil dalam “Fatawa Al Mar’ah Al Muslimah” 1/87-88
Sumber: Majalah Asysyariah vol I/no 02/Mei 2003/Rabbiul Awwal 1424 Hijriyah hal 59

Palingkan kesungguhanmu dari wanita dan arahkan
Tuk leher jenjang bidadari nan cantik jelita disana
Disurga yang sangat menyenangkan kenikmatannya
Segala jenis buah-buahan yang berpasang-pasangan disana

Bagi orang-orang yang bertakwa saja gadis remaja
Mereka bagaikan lu’lu’ dan marjan
Putih wajahnya dan hitam legam rambutnya
Merah ranum pipinya dan lentik kelopak matanya

Jika engkau rindu dan ingin bertemu dengannya
Seperti kerinduan perantau pada kampung halamannya
Maka berbuatlah baik sekuat tenagamu
Betapa banyaknya berbuat kebaikan itu
akan dibalas dengan kebaikan pula
(nukilan-nukilan syair dari Al-Qahthani)


Subhanalloh,,,
apakah manusia pantas bersedih hanya karna dunia yang tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan akhirat yang Allah janjikan?
beberapa orang tergoda (baca: pacaran, berzina, dll), padahal yang diperlukan hanyalah bersabar sebentar saja, ya sebentar saja, seberapa lama sih akhir dunia ini?

Dan aku berkata (lagi) ,,,
Kalau memang jodoh, takkan kemana
Semua sudah ditentukan. Tinggal kita yang memilih,
Mau “menjemputnya” dengan “cara” yang benar
Atau “menjemputnya” dengan “cara” yang keliru ?
pilih yang mana?



2 komentar:

yudistira adhi nugroho mengatakan...

semoga kita diberikan pendamping hidup yang terbaik untuk agama...
menyejukkan pandangan dan menentramkan hati...

tiada..... bagi seorang ikhwan didunia ini selain mendapat istri yang sholeha dengannya generasi Rabbani tumbuh...

rabbanaa hablanaa min adzwajina kurrata a'yun .....

firmansyah mengatakan...

amiiin,,,
insyaAllah akh..
:)