Senin, 29 Juli 2019

PENGERTIAN TEKNIK ELEKTROMEDIK


PENGERTIAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

Pengertian  teknik elektromedik ini dibahas  basic science dan body of knowledge dari ilmu teknik elektromedik agar tidak salah kaprah dalam mengungkapkan bagaimana sosok definisi/pengertian keilmuan teknik elektromedik tersebut. Dari penelusuran perkembangan ilmu ini, baik melalui literatur yang ada di dunia keilmuan teknik maupun pada sumber lain seperti situs internet yang menjelaskan basic science dan body of knowledge  dengan terminology instrument electronic medic, adalah merupakan bagian dari Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) dan Teknik Klinik (Clinical Engineering).

1 Pengertian Teknik Biomedika (Biomedical Engineering)
Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) adalah merupakan bidang multidisiplin, yang menerapkan berbagai metoda engineering, science dan  teknologi guna dimanfaatkan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Bidang ini relatif baru dan akan terus berkembang serta memberikan dampak yang sangat berarti dalam pelayanan kesehatan. Perkembangan teknologi elektronika yang sangat pesat serta peningkatan perpaduan kerjasama multidisiplin dalam bidang-bidang tersebut telah memacu perkembangan yang sangat pesat pula dalam bidang teknik biomedika ini.
Bidang yang bersifat multi disiplin ini memberikan kesempatan bagi ahli teknik biomedika untuk bekerja sama secara sinergis dengan para professional kedokteran dan kesehatan dalam satu tim. Berbagai perkembangan yang sangat berarti dalam dunia kedokteran, seperti: artificial pancreas, artificial heart, pacemaker, medical imaging equipments, dan techniques, dan sistem telemedika, merupakan contoh hasil kerjasama tim yang melibatkan para ahli teknik biomedika serta para profesionalisme bidang lainnya.

2 Pengertian Teknik Klinik (Clinical Engineering)
Teknik Klinik (Clinical Engineering) adalah salah satu disiplin ilmu teknik yang menerapkan konsep, pengetahuan, dan seluruh disiplin ilmu teknik untuk memecahkan masalah dalam bidang biologi dan medis untuk perancangan dan pengembangan fasilitas sistem alat  dan prosedur klinis. Teknik Klinik (Clinical Engineering) merupakan evolusi dari suatu disiplin karena pada abad 20 teknologi kedokteran (medical technology) telah memberikan perubahan yang menakjubkan  dengan menyediakan alat alat  diagnosa dan terapi secara luas serta alat  rehabilitasi yang digunakan secara rutin di dalam perawatan penyakit khusus dan pesakitan. Peranan yang dimainkan secara dramatis di dalam bentuk pelayan medik, membuat seorang insnyur sangat dekat dengan banyaknya perubahan di dalam dunia kedokteran sebagai akibatnya disiplin Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) telah menyatu dalam satu media  untuk dua profesi yang dinamis yaitu dokter dan teknik. Fenomena perkembangan teknologi kedokteran dengan beragam jenis alat terutama di rumah sakit yang dihadapi para insinyur teknik biomedika maka mereka kerap dikenal sebagai clinical engineer. Dalam kenyataannya kegiatan-kegiatan insinyur biomedika tergantung dari lingkungan dimana mereka bekerja khususnya untuk teknisi klinik. Penerimaan menyeluruh  untuk definisi “clinical engineer” adalah sangat penting dan  akhir akhir ini sejumlah organisasi telah berusaha untuk melengkapi definisi yang benar seperti  AHA (American Hospital Administration) mendefinisikan clinical engineer sebagai berikut:
1.    “a person who adapts, maintains, and improves the safe use of equipment and instrument in the hospital (AHA,1986).

2.    The American College of Clinical Engineering    defines a clinical engineer as ’’a professional who support and advances patient care by applying engineering and managerial skills to health-care technology,’’ (Bauld, 1991)

3.    The definition which the AAMI (Association for Advancement of Medical Instrumentation)  originally applied to board practitioners describes a clinical engineer as ’’a professional who brings to health-care facilities a level of education, experience, and accomplishment which will enable him to responsibly, effectively, and safely manage and interface with medical devices, instruments, and system and the user there of during patient care …,”(Goodman, 1989).

4.    For the purpose internal certification, the Board of Examiners for Clinical Engineering Certification considers a clinical engineer to be “an engineer whose professional focus in on patient device interfacing; one who applies engineering principles in managing medical systems and devices in the patient setting” (ICC, 1991).

5.    Finally, the Journal of Clinical Engineering has defined the distinction between a biomedical engineer and clinical engineer by suggesting that the biomedical engineer “applies a wide spectrum of engineering level knowledge and principles to the understanding, modification or control of human or animal biological systems,” (Pacela, 1991).

3   Pengertian Teknisi Peralatan Biomedika (Biomedical Equipment Technician)
Teknisi Peralatan Biomedika ini adalah merupakan suatu disiplin dari teknologi kedokteran yang bekerja dan bertanggung jawab untuk tingkat pemeliharaan alat biomedika dengan lama pendidikan 2 (dua) tahun terutama dilaksanakan di Amerika Serikat (USA).

Penulis : Tim Penyusun Standar Profesi dan sekretariat IKATEMI

Wiring Schematic Diagram, ESU Valley Lab Force FX







Blok Diagram Electro Surgery Unit Valley Lab Force FX


Minggu, 28 Juli 2019

MATERI TENTANG KALIBRASI, PENGUKURAN, DAN ADJUSTMENT




 DEFENISI PENGUKURAN (MEASUREMENT)

1.      “serangkaianoperasi yang bertujuanuntukmenetapkannilaibesaranukur”
( Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology – VIM 1993: 2.1 )
2.      besaranukur ( measurand )
3.      “besarantertentu yang nilainyadiukur ‘
( VIM 1993 :2.6)
4.      hasilpengukuran ( result of measurement )
“nilai yang diberikanpadabesaranukur, yang diperolehmelalui proses pengukuran “

( VIM 1993:3.1 )


HASIL KALIBRASI DAPAT BERUPA :

-          penetapannilaibesaranukur, atau
-          penetapankoreksi yang berkaitandenganpenunjukkanalatukur

Hasilkalibrasibiasanyadirekamdalamdokumen yang seringdisebut‘ SertifikatKalibrasi ‘

KonsepDasar -1
Konsepdasarkalibrasi
Menentukanhubunganantaranilai yang ditunjukkanolehalatukuratausistempengukuranataubahanukurataubahanacuan (dalamkondisitertentu) dengannilai yang direalisasikanolehstandar
Nilai yang direalisasikanolehstandar = ( taksiran ) nilaibenar

Kalibrasi
Menentukanperbedaan( deviasi) antarapembacaanalatukurataubahanukur ( yang digunakansebagaistandar ) dengan( taksiran )nilaibenar

Konsep Dasar-2
“penyimpangan (deviation)” dapatdinyatakansebagai “koreksi (correction)” atau “kesalahan (error)”,  dengan model  matematis :
E = R – T
atau
C = T – R
E = kesalahan
C = koreksi
R = pembacaanalatukurataunilai nominal bahanukur
T = ( taksiran )nilaibenar

JENIS KETIDAK PASTIAN

-          Random Uncertainties:hasildarikeacakanalatukur .Merekadapatditanganidenganmembuatpengukuranulangdan rata-rata .Satudapatmenghitungstandardeviasidari data untukmemperkirakanketidakpastian .
-          Systematic Uncertainties: hasildarisebuahcacatatauketerbatasandalaminstrumenataupengukuranteknik .ketidakpastiansistematikakanselalumemilikitanda yang sama

Perbedaan AkurasidanPresisi
-          Accurate:berartibenar .Pengukuran yang akuratbenarmencerminkanukuranhal yang diukur .
-          Precise:  berulang ,dapatdiandalkan , mendapatkanpengukuran yang samasetiap kali . Sebuahpengukuranbisatepattapitidakakurat .

ADJUSTMENT

“ operation of bringing a measuring instrument into a state of performance suitable for its use”
( VIM 1993 : 4.30)
“ kegiatanuntukmengembalikansuatualatukurkedalamsuatukeadaanunjukkerja yang sesuaidengankegunaannya”

Hubungankalibrasidan adjustment
·         adjustment  adalah mengembalikanunjukkerjaalatukurataubahanukursesuaidengankegunaannya
·         Setiap proses memerlukanalatukurdengan “ batasunjukkerja “ tertentu
·         ‘batasunjukkerja “alatukur  =  ketelitian ( akurasi ) alatukur
·         alatukurataubahanukurhanyadapatdikembalikanketelitiannyabilapenyimpangannyadiketahui
·         penyimpanganalatukurataubahanukurdarinilaibenarnyahanyadapatdiketahuidarihasil proses kalibrasi

 Dirangkum dari tulisan   H. TRI DEDI SETYAWAN, ST