Selasa, 09 Maret 2010

pesawat rontgen condensator discharge

PESAWAT SHIMADZU MOBILE MC 125-50

Pesawat ni merupakan pesawat jenis mobile x-ray system MC 125L-50, yang menggunakan system condenser discharge ni berarti proses pembangkitan x-ray dengan menggunakan system kondensor tegangan tinggi yang sebelum dioperasikan diisi terlebih dahulu, kemudian terjadilah eksposure dengan cara membuang muatannya.

Supply utama adalah menggunakan element kering berupa batterai yang di rubah menjadi sumber tegangan AC dengan menggunakan inverter. Pengendalian dan system mi menggunakan mikro komputer. 
Untuk pengaturan Kv dan mAs menggunakan rangkaian yang berdiri sendiri, sehingga besaran KV dan mAs tidak saling mempengaruhi.yaitu
Pesawat ni mempunyai 3 range dalam pemilihan KV,

• 0 Kv sampai 60 KV 
Menggunakan frekuensi 1.5K Hz
• 55 KV sampai 100 KV
Menggunakan frekuensi 1.3K Hz
• 90 KV sampai 125 KV 
Menggunakan frekuensi 1.1K Hz

Tegangan batere yang telah di-inverter menjadi tegangan AC 4 diberikan pada primer trafo tegangan tinggi 4 output pada sekunder diperbesar amplitudonya dan disearahkan oleh diocla peyearah 4 output yang telah searah (DC) diberikan ke capasitor teongan tinggi 4 capasitor l:egangan tinggi di-deteksi taraf muatannya oleh rangkaian detektor 4 hasil rangkaian detektor akan dibandingkan dengan taraf
Menggunakan frekuensi setting di panel kontrol dan digunakan untuk
mengendalikari rangkaian inverter,

KONFIGURASI PESAWAT CONDENSER DISCHARGE PADA PESAWAT SHIMADZU MOBILE MC 125-50






























Fungsi dan masing-niasing blok:

Sheet Key Switch Panel 
Merupakan pengaturan kontrol panel dan display. Setiap kondisi — menyangkut pengaturan parameter-parameter pada kontrol panel akan memberika informasi ke CPU Board XSYS-86 yang merupakan bagian utama kontrol pesawat.

1. MC—5OContBoard
Menerimah sinyal-sinyal perintah dan CPU Board XSYS86, selanjutnya memonitor dan rnendeteksi sinyal-sinyak dan aktifitas peswat. Selanjutnya diinformasihkan kembali ke CPU Board XSYS-86 untuk diolah guna menginformasihkan kejadian berikutnya.

2. CPU Board XSYS-86
Bagian utama control pesawat memiliki fungsi yang utama seperti dalam sebuah Mikrokomputer. 
Sebagai pengganti dan XSYS 86, maka pada modu rangkaian tugas akhir mi digunakan mikriokontroler AT89S51.

3. INVERTER CONT Board
Memperkuat sinyal-sinyal dan MC5O CONT Board, menghasilkan frekuensi tinggi yang diperlukan pesawat dan mengaktifkan FET-FET yang berfungsi sebagai saklar.

4. Arm Control Board
Merupakan pengendali pergerakan engan pesawat. Pada lengan pesawat dipasang tabung trioda sinar-X.

5. Motor Control Board
Dengan mendapatkan smnyak-smnyal perintah dan CPU Board XSYS-86 maka board ml mampu menggerakkan perputran roda pesawat.

6. High Voltage Transformer Assemb’y
Transformator tegangan tinggi yang berfungsi untuk untuk membangkitkan tegangan tinggi.

7. Tniode X-Ray tube Asembly
Merupakan tabung rontgen yang terditi dan anode, katode dan grid.

8. Inverter
Merupakan rangkaian yang terdiri dan transistor- transistor power yang berfungsi untuk merubah tegangan batre 24 volt menjadi tegangan AC 24 volt Disamping terdiri dan beberapa blok di atas maka pesawat dilengkapi dengan UDM (Ultrasonic Distance Measurement). UDM berfungsi sebaqai pengukur jarak fokus ke obyek secara elektronik dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik.























Cara kerja dan fungsi dan masing-masing blok

Tahap Pengaturan 1W
1. Tegangan AC dan PLN sebesar 380 volt akan disearahkan oleh penyearah dengan system bridge 
di Blok 1.

2. Tegangan yang te1ah disearahkan menjadi tegangan battery 24 Volt, sehingga keluarannya akan menjadi DC murni.

3. Output dan rangkaian battery 24 Volt akan menjadi masukan bagi rangkaian inverter di
BIok 3. Fungsi dan rangkaian inverter adalah untuk merubah tegangan DC menjadi AC.

4. Keluaran dan rangkaian inverter berupa tegangan AC, oleh rangkaian HTT (High Tention Transformer) akan dikuatkan dan keluaran dari rangkaian inverter yang berupa arus bolak balik tersebut akan terjadi ganis-garis gaya magnet
(GGM) pada primer HIT yang berubah setiap waktunya, sehingga induksi lilitan pada
sekunder HIT menimbuikan gaya gerak listrik
(GGL). Keluaran dan HIT akan disearahkan lagi oleh rangkaian penyearah bridge dan rangkaian filter oleh blok 6.

5. Pada blok 5, keluarannya akan menjadi tegangan searah gelombang penuh dengan
amplitudo yang besar.

6. Pada rangkaian filter (Blok 6) akan merb tegangan searah gelombag penuh menjadi
tegangan searah dengan ripple yang lebih kecilpada condensator tersebut. Besar kecil muatan disimpan dan muatannya akan dideteksi melalui rangkaian voltage devider (pembagi tegangan) oleh detektor. Nilai tegangan yang dihasilkan dapat memberi supply pada tabung Rontgen sehingga memberi beda potensial antara anoda dan katoda.

7. Missal tegangan yang akan digunakan adalah 70KV, maka kita mengatur pada control consul. Jika perbandingan yang akan digunakan adalah lv 20KV maka lvolt pada R2 20KV pada Ri, maka KV Soil diatur tegangannya sebesar 3.5 volt.

8. Pada saat hi Ky 1st akan berniiai 0 volt atau lebih kecil dan 3,5 volt (KV Soil), maka output dan rangkaian detektor tegangan tinggi akan mengeset Cpu agar memerintahkan Osilator untuk terus berosilasi, jika KV 1st sama dengan atau lebib besar dan 3,5volt (KV Soil), maka detektor akan mengeset CPU agar dapat memerintahkan Osilator untuk berhenti berosilasi, sehingga saat proses mi berlangsung, muatan condensator akan selalu bernilai sama dengan nilal yang diset di control consul.

9. Cpu Xsys86 berfungsi dalam proses kontrol seluruh pesawat, termasuk juga untuk menentukan frekuensi kerja osilator.

10, Rangkaian osilator berfungsi untuk mentriger rangkaian inverter.

Tahap Pengaturan MA

1) Tegangan dan PLN masuk kerangkaian penyearah system bridge (la), pada rangkaian inl tegangan di searahkan sehingga keluarannya menjadi tegangan searah gelombang penuh.

2) Tegangan searah gelombang penuh digunakan sebagal masukan rangkaian battery, sehingga output pada rangkaian mi menjadi DC murni 24volt.

3) Output dan rangkaian battery akan menjadi masukan bagi rangkaian inverter (3a) yang akan merubah tegangan DC menjadi tegangan AC.

4) CPU XSYS-86 akan mengatur arus yang dikehendaki yang mengakibatkan blok 15, 16 dan 13 mendapatkah perintah untuk berosilasi. Osilasi dan blok 15 mentniger inverter blok 3a, yang mengakibatkan tegangan DC battery menjadi tegangan AC.

5) Tegangan AC yang keluar dan blok 3a tersebut akan dinaikkan tegangannya oleh Transformator step up menjadi 120V.

6) Osilator blok 16 akan mentriger penyearah 5CR (blok 5a), kemudian tegangannya clifilter atau diratakan oleh blok 6a sehingga menjadi tegangan searah dengan ripple.

7) Tegangan yang telah searah tadi oleb rangkaian inverter blok 11 akan digunakan sebagai supply untuk Transformator pemanas fillamen.

8) Transformator pemanas filament merupakan transformator step down, yang merubah tegangan dan l2Ovolt menjadi l8volt sesuai tegangan AC yang masuk ke primer transformator pemanas filamen menimbulkan garis-garis gaya magnet yang berubah setiap waktunya, sehingga induksi lilitan sekunder menimbulkan gaya gerak listrik sesuai rumus
  
karena jumlah lihtan pada sekunder lebih sedikit maka tegangan pada sekunder lebih kecil yaitu 18 volt.

9) Tegangan pada R18 akan diubah menjadi arus yang dideteksi oleh blok 17 untuk dibandingkan dengan arus yang diatur, setelah arus yang diatur sama dengan arus yang terisi, maka arus tabung berhenti sesuai dengan kebutuhan.

10)Tegangan sekunder. transformator filament memberikan supplal tegangan pada filament tabung rontgen sehingga akan terjadi pemanasan filament (Thermionic Emission) dan electronelektron akan terbebas dan ikatan atomnya sehingga menimbulkan awan electron disekitar filament.

Penggunaan dan pesawat ini ada 3 tahap, yaitu

1. Preparation (persiapan)

1) Mengatur dan melakukan proses pengisian kondensator tegangan tinggi
2) Main switch on 1
3) Grid mendapat polaritas lebih negatif dan pada katoda
4) Rotating anoda berputar
5) Fillamen tabung Rontgen menyala
6) Mengatur Ky
7) Mengatur mAs
8) Mengatur pasien

2. Ready (hand switch ditekan setengali)
1) Lampu indikator menyala
2) Anoda berputar pada kecepatan normal

3. Exposure (hand switch ditekan penuh)
1) Grid mendapat polaritas yang sama dengan polanitas; katoda.
2) Elektron-elektron ditarik anoda dan mengenai target, terjadilah exposure.
3) Deteksi anus tabung


Tahap Preparation

a) Pernilihan kv, mAs
Settingan / pengaturan kV, mAs yang dilakuakn oleh operator dilakukan pada control panel dan parameter-parameter setting akan dibaca oleh Cpu sebagai parameter acuan. Pengaturan-pengaturan ni sesuai dengan kebutuhan pada proses ragiografi.

Catu daya pesawati berasal dan baterai yang kemudian di inverter dan DC menjal AC yang dikendalikan oleh Cpu melalui multiplexer dan rangkaian pembangkit oscllasi. Baterai pada pesawat mi diisi secara otomatis dan PLN ynag dikontrol olehi CPU.

b) Inverter DC/AC
Pertama, ketiika tombol charge ditekan, sinyal pengisian tegangan tinggi CCHA dan PCB XSYS-86 dikirim ke PCB MC5O CONT. Kemudian sinyat pengendali transistor utama dikehjarkan dan PCB MC5O CONY ke PCB INV CONT.  
Sinyal ni akan mengendalikan photocoupler M5 dan M6 pada PCB INV CONT. 
M5 dan M6 dikendalikan, Q1 — Q4 dan akan mengalirkan arus yang menuju basis transistor utama yaitu 
Tr1 — Tr4. Secara sederhana bekenjanya Tr1 berpasarigan dengan Tr4 dan bekerjanya Tr2 berpasangan dengan Tr3. Tn dan Tr4 akan saturasi dan cut oft secara bersamaan, demikian pula dengan Tr2 dan Tr3. Kedua pasang transistor tersebut akan bekeija secara bergantian dengan frekuensi antar 1 kHz —1,5 kHz.













c) Pengisian Kapasitor Tegangan Tinggi
Sinyal step yang positif dan negatif tersebut akan menyebabkan primer dan sekunder HTT keluarannya diperbesar dengan frekuensi yang tetap sama. Selanjutnya output pada sekunder, disearahkan oleb 2 dioda dn arusnya ditampung oleh 2 buah kapasitor tegangan tinggi, taraf tegangan pada kapasitor tegangan tinggi dideteksi. Proses pengisian kapasitor tegangan tinggi mi dapat di lihat pada gambar 1.5.

d) Deteksi Pengisian
Taraf tegangan pada kapasitor tegangan tinggi dideteksi oleh rangkaian detektor untuk menghentikan pengisian jika taraf muatan pada

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Bro materi ini ada bukunya ndak ya? Kalau ada kira2 bisa dapetin dimana? Mhon bantuannya