Senin, 29 Juli 2019

PENGERTIAN TEKNIK ELEKTROMEDIK


PENGERTIAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

Pengertian  teknik elektromedik ini dibahas  basic science dan body of knowledge dari ilmu teknik elektromedik agar tidak salah kaprah dalam mengungkapkan bagaimana sosok definisi/pengertian keilmuan teknik elektromedik tersebut. Dari penelusuran perkembangan ilmu ini, baik melalui literatur yang ada di dunia keilmuan teknik maupun pada sumber lain seperti situs internet yang menjelaskan basic science dan body of knowledge  dengan terminology instrument electronic medic, adalah merupakan bagian dari Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) dan Teknik Klinik (Clinical Engineering).

1 Pengertian Teknik Biomedika (Biomedical Engineering)
Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) adalah merupakan bidang multidisiplin, yang menerapkan berbagai metoda engineering, science dan  teknologi guna dimanfaatkan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Bidang ini relatif baru dan akan terus berkembang serta memberikan dampak yang sangat berarti dalam pelayanan kesehatan. Perkembangan teknologi elektronika yang sangat pesat serta peningkatan perpaduan kerjasama multidisiplin dalam bidang-bidang tersebut telah memacu perkembangan yang sangat pesat pula dalam bidang teknik biomedika ini.
Bidang yang bersifat multi disiplin ini memberikan kesempatan bagi ahli teknik biomedika untuk bekerja sama secara sinergis dengan para professional kedokteran dan kesehatan dalam satu tim. Berbagai perkembangan yang sangat berarti dalam dunia kedokteran, seperti: artificial pancreas, artificial heart, pacemaker, medical imaging equipments, dan techniques, dan sistem telemedika, merupakan contoh hasil kerjasama tim yang melibatkan para ahli teknik biomedika serta para profesionalisme bidang lainnya.

2 Pengertian Teknik Klinik (Clinical Engineering)
Teknik Klinik (Clinical Engineering) adalah salah satu disiplin ilmu teknik yang menerapkan konsep, pengetahuan, dan seluruh disiplin ilmu teknik untuk memecahkan masalah dalam bidang biologi dan medis untuk perancangan dan pengembangan fasilitas sistem alat  dan prosedur klinis. Teknik Klinik (Clinical Engineering) merupakan evolusi dari suatu disiplin karena pada abad 20 teknologi kedokteran (medical technology) telah memberikan perubahan yang menakjubkan  dengan menyediakan alat alat  diagnosa dan terapi secara luas serta alat  rehabilitasi yang digunakan secara rutin di dalam perawatan penyakit khusus dan pesakitan. Peranan yang dimainkan secara dramatis di dalam bentuk pelayan medik, membuat seorang insnyur sangat dekat dengan banyaknya perubahan di dalam dunia kedokteran sebagai akibatnya disiplin Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) telah menyatu dalam satu media  untuk dua profesi yang dinamis yaitu dokter dan teknik. Fenomena perkembangan teknologi kedokteran dengan beragam jenis alat terutama di rumah sakit yang dihadapi para insinyur teknik biomedika maka mereka kerap dikenal sebagai clinical engineer. Dalam kenyataannya kegiatan-kegiatan insinyur biomedika tergantung dari lingkungan dimana mereka bekerja khususnya untuk teknisi klinik. Penerimaan menyeluruh  untuk definisi “clinical engineer” adalah sangat penting dan  akhir akhir ini sejumlah organisasi telah berusaha untuk melengkapi definisi yang benar seperti  AHA (American Hospital Administration) mendefinisikan clinical engineer sebagai berikut:
1.    “a person who adapts, maintains, and improves the safe use of equipment and instrument in the hospital (AHA,1986).

2.    The American College of Clinical Engineering    defines a clinical engineer as ’’a professional who support and advances patient care by applying engineering and managerial skills to health-care technology,’’ (Bauld, 1991)

3.    The definition which the AAMI (Association for Advancement of Medical Instrumentation)  originally applied to board practitioners describes a clinical engineer as ’’a professional who brings to health-care facilities a level of education, experience, and accomplishment which will enable him to responsibly, effectively, and safely manage and interface with medical devices, instruments, and system and the user there of during patient care …,”(Goodman, 1989).

4.    For the purpose internal certification, the Board of Examiners for Clinical Engineering Certification considers a clinical engineer to be “an engineer whose professional focus in on patient device interfacing; one who applies engineering principles in managing medical systems and devices in the patient setting” (ICC, 1991).

5.    Finally, the Journal of Clinical Engineering has defined the distinction between a biomedical engineer and clinical engineer by suggesting that the biomedical engineer “applies a wide spectrum of engineering level knowledge and principles to the understanding, modification or control of human or animal biological systems,” (Pacela, 1991).

3   Pengertian Teknisi Peralatan Biomedika (Biomedical Equipment Technician)
Teknisi Peralatan Biomedika ini adalah merupakan suatu disiplin dari teknologi kedokteran yang bekerja dan bertanggung jawab untuk tingkat pemeliharaan alat biomedika dengan lama pendidikan 2 (dua) tahun terutama dilaksanakan di Amerika Serikat (USA).

Penulis : Tim Penyusun Standar Profesi dan sekretariat IKATEMI

Wiring Schematic Diagram, ESU Valley Lab Force FX







Blok Diagram Electro Surgery Unit Valley Lab Force FX


Minggu, 28 Juli 2019

MATERI TENTANG KALIBRASI, PENGUKURAN, DAN ADJUSTMENT




 DEFENISI PENGUKURAN (MEASUREMENT)

1.      “serangkaianoperasi yang bertujuanuntukmenetapkannilaibesaranukur”
( Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology – VIM 1993: 2.1 )
2.      besaranukur ( measurand )
3.      “besarantertentu yang nilainyadiukur ‘
( VIM 1993 :2.6)
4.      hasilpengukuran ( result of measurement )
“nilai yang diberikanpadabesaranukur, yang diperolehmelalui proses pengukuran “

( VIM 1993:3.1 )


HASIL KALIBRASI DAPAT BERUPA :

-          penetapannilaibesaranukur, atau
-          penetapankoreksi yang berkaitandenganpenunjukkanalatukur

Hasilkalibrasibiasanyadirekamdalamdokumen yang seringdisebut‘ SertifikatKalibrasi ‘

KonsepDasar -1
Konsepdasarkalibrasi
Menentukanhubunganantaranilai yang ditunjukkanolehalatukuratausistempengukuranataubahanukurataubahanacuan (dalamkondisitertentu) dengannilai yang direalisasikanolehstandar
Nilai yang direalisasikanolehstandar = ( taksiran ) nilaibenar

Kalibrasi
Menentukanperbedaan( deviasi) antarapembacaanalatukurataubahanukur ( yang digunakansebagaistandar ) dengan( taksiran )nilaibenar

Konsep Dasar-2
“penyimpangan (deviation)” dapatdinyatakansebagai “koreksi (correction)” atau “kesalahan (error)”,  dengan model  matematis :
E = R – T
atau
C = T – R
E = kesalahan
C = koreksi
R = pembacaanalatukurataunilai nominal bahanukur
T = ( taksiran )nilaibenar

JENIS KETIDAK PASTIAN

-          Random Uncertainties:hasildarikeacakanalatukur .Merekadapatditanganidenganmembuatpengukuranulangdan rata-rata .Satudapatmenghitungstandardeviasidari data untukmemperkirakanketidakpastian .
-          Systematic Uncertainties: hasildarisebuahcacatatauketerbatasandalaminstrumenataupengukuranteknik .ketidakpastiansistematikakanselalumemilikitanda yang sama

Perbedaan AkurasidanPresisi
-          Accurate:berartibenar .Pengukuran yang akuratbenarmencerminkanukuranhal yang diukur .
-          Precise:  berulang ,dapatdiandalkan , mendapatkanpengukuran yang samasetiap kali . Sebuahpengukuranbisatepattapitidakakurat .

ADJUSTMENT

“ operation of bringing a measuring instrument into a state of performance suitable for its use”
( VIM 1993 : 4.30)
“ kegiatanuntukmengembalikansuatualatukurkedalamsuatukeadaanunjukkerja yang sesuaidengankegunaannya”

Hubungankalibrasidan adjustment
·         adjustment  adalah mengembalikanunjukkerjaalatukurataubahanukursesuaidengankegunaannya
·         Setiap proses memerlukanalatukurdengan “ batasunjukkerja “ tertentu
·         ‘batasunjukkerja “alatukur  =  ketelitian ( akurasi ) alatukur
·         alatukurataubahanukurhanyadapatdikembalikanketelitiannyabilapenyimpangannyadiketahui
·         penyimpanganalatukurataubahanukurdarinilaibenarnyahanyadapatdiketahuidarihasil proses kalibrasi

 Dirangkum dari tulisan   H. TRI DEDI SETYAWAN, ST








Jumat, 28 Juni 2013

PENDAFTARAN SANTRI BARU PONPES DARUL ATSAR AL-ISLAMY

PONPES DARUL ATSAR AL-ISLAMY
JL.Pondok No.01 RT 01 RW 01, Banyutengah, Panceng, Gresik, Jawa Timur

MEMBUKA PENDAFTARAN SANTRI BARU (Tahun Pelajaran 2013-2014)

Program Bahasa (Lughoh)
Materi yang dipelajari:
- Matan Al-Ajurumiyyah
- Tuhfatul Washobiyyah
- Matan Mutammimah Al-Ajurumiyyah
- Shorof
- Durusul Lughoh (1-3)
- Qowa’idul Imla’
- Praktik baca kitab
- Silsilah Aqidah dan Tauhid
- Akhlak

Program Lanjutan 1
Materi yang dipelajari:
- Ushul min ‘Ilmil Ushul
- Qowa’idul Fiqhiyyah
- Qothrun Nada dan Shorof
- Syarh Baiquniyyah
- Syarh Kasyfusy Syubhat
- Syarh Nazham Waroqot
- Silsilah Aqidah dan Tauhid

Program Lanjutan 2
Materi yang dipelajari:
- Syarh Ar-Risalah Al-Mukhtashor fil Ushul
- Ushulut Tafsir
- Syarh Qowa’idul Fiqhiyyah
- Ikhtishor ‘Ulumil Hadits
- Al-Muqizhoh
- Silsilah Aqidah dan Tauhid

Program Lanjutan 3

Materi yang dipelajari:
- Mudzakkiroh
- Dhowabith Jarh wa Ta’dil
- Nuzhatun Nazhor
- Silsilah Aqidah dan Tauhid

Pelajaran Mulazamah bersama Al-Ustadz Kholiiful Hadi:
- Muzilul Ilbas fil Ahkam baina An-Nas
- Syarh Aqidah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
- Fathul Majid
- Syarh ‘Ilal At-Tirmidzi
- dll

Persyaratan:
- Laki-laki, usia minimal 15 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
- Mampu membaca Al-Qur`an
- Membawa kartu identitas (KTP atau Kartu Keluarga)
- Calon santri datang ke ma’had (pondok)
- Bersedia tinggal di ma’had selama program
- Bersedia mematuhi peraturan ma’had
- Mampu membaca kitab gundul (untuk program lanjutan dan mulazamah)
- Membayar iuran bulanan pondok sebesar Rp 150.000,-

Note: Pembelajaran insya Allah dimulai pada tanggal 20 Agustus 2013

Informasi lebih lanjut: 085642251220 / 085230692434 atau e-mail: atsardarul@gmail.com
 — bersama Abdulloh Abid Al Faariy dan 18 lainnya di Ma'had Darul Atsar Al-Islamy.

Rabu, 16 Mei 2012

Penerimaan Santri Baru Ma'had Daarul Atsar Al-Islamy

Mahad Daarul Atsar Al-Islamy
Jl.Pondok No.01 Banyu tengah, Panceng, Gresik Jawa Timur
Pengasuh : Al-Ustadz Abul Harits Kholiful Hadi

Membuka Pendaftaran Santri Baru


PROGRAM LUGHOH/BAHASA (1 TAHUN)
Pendidikan Dimulai 01 September 2012
Materi Kitab Yang Dipelajari :

 - Matan Al-Ajurumiyah
 - Tuhfatul Wushabiyah
 - Matan Mutamimah Al-Ajurumiah
 - Shorof
 - Qawaidul Imla
 - Praktik Membaca Kitab
 - Aqidah
 - Akhlak

PROGRAM LANJUTAN 1 (2-3 TAHUN)
Pendidikan Dimulai 01 Juni 2012 

Materi Kitab Yang Dipelajari :

 - Ushul Min Ilmi Ushul
 - Syarah Baiquniyah
 - Syarah Al-Waraqat
 - Qawaidul Fiqhiyah
 -Ushul At-tafsir (Syaikh Utsaimin)
 - Kasyfu Syubuhat
 - Lumatul I'tiqod

PROGRAM LANJUTAN 2
Materi Kitab Yang Dipelajari :

 - Syarah Al-Waraqat
 - Taisir Musthalah Hadits
 - Syarah Ibnu Aqil
 - Qawaidul Hisan

PROGRAM LANJUTAN 3

Materi Kitab Yang Dipelajari :

 - Ma'alim Ushul Fiqh
 - Dhowabith Jarh wa Ta'dil
 - Syarah Ibnu Aqil
 - Qawaidul Hisan

PROGRAM MULAZAMAH

Materi Kitab Yang Dipelajari :

 - At-Taqyid wal Idhoh
 - Syarah Ibnu Aqil
 - Qawaidul Hisan

PROGRAM TAHFIDZUL QURAN USIA 5-14 TAHUN


PROGRAM TAHFIDZUL QURAN USIA 15-20 TAHUN

TALIM UMUM : UMDATUL AHKAM, FATHUL MAJID, AHKAMUL JUMAH


PERSYARATAN PENDAFTARAN:
 - Laki-Laki, Usia Minimal 15 Tahun
 - Sehat Jasmani dan Rohani
 - Mampu Membaca Al-Quran
 - Membawa Identitas (KTP/KK)
 - Calon Santri Datang Ke Mahad
 - Membayar Uang Pendaftaran Rp 30.000,00
 - Bersedia Tinggal di Mahad Selama Program 
 - Bersedia Mematuhi Peraturan Mahad
 - Mampu Membaca Kitab (Untuk Program Lanjutan dan Mulazamah)
 - Membayar Iuran Bulanan Rp 150.000,00 


Informasi Lebih Lanjut : 085230692434, 085642251220, 085231430616



Jumat, 29 April 2011

rangk. nebulizer kompresor

MANAGEMEN PERALATAN ELEKTROMEDIS RUMAH SAKIT

A.            MANAGEMEN PERALATAN ELEKTROMEDIS 
-Operating Manual adalah buku yang berisi petunjuk mengenai pengoperasian alat sesuai dengan prosedur yang benar.

   -Service manual adalah buku yang berisi petunjuk cara pemeliharaan alat sesuai dengan prosedur yang benar.

 -Wiring/Schematic diagram gambar hubungan listrik atau perkabelan antara masing-masing komponen/bagian suatu alat.

-Laik pakai adalah suatu kondisi alat kesehatan yang telah memenuhi persyaratan fisik, noma keselamatan kerja, keandalan keluaran dan memiliki ijin operasional yang dikeluarkan oleh instansi berwenang.

-Penyetelan adalah suatu kegiatan pengaturan pada komponen atau bagian dari alat untuk mencapai nilai tertentu  (tanpa merubah nilai output)
-Uji fungsi adalah pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian – bagian alat dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah secara keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan secara baik sesuai fungsinya.

-Sertifikat kalibrasi adalah tanda dan atau keterangan bahwa suatu alat telah memenuhi kriteria kalibrasi.

-Running maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan sementara mesin masih dalam kondisi digunakan.

-Shut Down Maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan bila mesin tersebut sengaja diberhentikan.

-Emergency Maintenance, adalah jenis pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya.
-SDM terlatih dan siap adalah SDM terlatih dalam bidang alat tertentu dan siap melaksanakan tugas mengoperasikan alat atau memelihara alat dimaksud pada saat itu.

-Laporan Kerja adalah laporan teknisi pelaksana pemeliharaan preventif/korektif yang berisi kegiatan yang dilaksanakan dan hasil yang dicapai, untuk setiap kegiatan berdasarkan surat penugasan pemeliharaan peralatan. Laporan kerja ditandatangani oleh oleh user yang menyaksikan dan dikethui oleh Kepala IPS RS

1.  Pengoperasian Peralatan Kesehatan
Beberapa tahapan kegiatan yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam operasionalisasi peralatan kesehatan yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan pengoperasian dalam pelayanan dan penyimpanan peralatan apabila telah selesai digunakan.
 dokter, operator maupun paramedik, dll, sesuai dengan tindakan pelayanan yang dilaksanakan.

1.2.  Pelaksanaan Pengoperasian dalam Pelayanan

1.1.   Persiapan Pengoperasian
Berbagai aspek yang harus dipenuhi dan disiapkan agar peralatan siap dioperasikan adalah ; peralatan harus dikondisikan dalam keadaan laik pakai lengkap dengan aksesori yang diperlukan, terpelihara dengan baik, sertifikasi kalibrasi yang masih berlaku, ijin operasional yang yang masih berlaku bagi peralatan yang memerlukan ijin. Prasarana yang diperlukan oleh masing – masing alat (misal listrik, air, gas, uap) tersedia dengan kapasitas dan kualitas yang memenuhi kebutuhan. Bahan operasional tersedia dan cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Kemudian SDM siap, baik
Pelaksanaan pengoperasian peralatan dalam pelayanan medik kepada pasien, secara teknis agar mengikuti urutan yang baku untuk setiap alat, mulai alat dihidupkan sampai alat dimatikan setelah selesai melakukan suatu kegiatan pelayanan medik. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa tombol atau saklar mana saja yang dioperasikan (ON) lebih dulu dan tombol/saklar mana yang dioperasikan kemudian secara berurutan sampai pengoperasian alat sesuai pelayanan medik selesai. Demikia
n halnya pada waktu mematikan alat, maka tombol atau saklar yang terakhir dioperasikan (ON) harus lebih awal dimatikan (OFF) dan seterusnya secara berurutan, sehingga tombol yang pertama dihidupkan adalah merupakan yang terakhir dimatikan (OFF) pada waktu mematikan alat.

1.3.  Penyimpanan Peralatan

Jumat, 21 Januari 2011

Computed Radiography ( CR )


Computed Radiography ( CR )

 Computed radiography adalah proses merubah system analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi ( Bambang Supriyono 2003:1). Pada sistem Computed Radiography data analog dikonversi ke dalam data digital pada saat tahap pembangkitan energi yang terperangkap di dalam Imaging Plate dengan menggunaklan laser, selanjutnya data digital berupa sinyal-sinyal ditangkap oleh Photo Multiplier Tube (PMT ) kemudian cahaya tersebut digandakan dan diperkuat intensitasnya setelah itu di ubah menjadi sinyal elektrik yang akan di konversi kedalam data digital oleh Analog Digital Converter (ADC).

Pada penggunaan radiografi konvensional digunakan penggabung antara film radiografi dan screen, akan tetapi pada Komputer radiografi menggunakan imaging plate. Walaupun imaging plate secara fisik terlihat sama dengan screen konvensional tetapi memiliki fungsi yang sangat jauh berbeda, karena pada imaging plate berfungsi untuk menyimpan enersi sinar x kedalam photo stimulable phosphor dan menyampaikan informasi gambar itu ke dalam bentuk data digital.

Komponen-komponen yang terdapat pada Computed Radiography antara lain :

Kaset
Kaset pada Computed Radiography terbuat dari carbon fiber dan bagian belakang terbuat dari almunium, kaset ini berfungsi sebagaii pelindung dari Imaging Plate.

Imaging Plate
merupakan komponen utama pada sistem CR yang berfungsi menyimpan energi sinar x, imaging plate terbuat dari bahan Photostimulabel phosphor. Dengan menggunakan Imaging Plate memungkinkan proses gambar pada sistem komputer radiografi untuk melakukan berbagai modifikasi.

Proses yang terjadi pada Imaging Plate di mulai pada saat terkena penyinaran sinar-x , Imaging Plate akan menangkap energi dari sinar x kemudian disimpan oleh bahan phosphor yang akan dirubah menjadi data digital dengan Laser Scanner di dalam Image Reader. Setelah Imaging Plate melalui proses scanning, gambaran akan di tampilkan pada monitor komputer, sementara Imaging Plate masuk ke bagian data penghapusan (erasure) untuk dibersihkan sehingga dapat digunakan kembali untuk pasien yang lainnya.

Proses pembentukan gambar yang terjadi pada imaging plate melalui beberapa tahapan :

1). Exposure
Imaging Plate diletakkan didalam kaset, setelah itu kita lakukan eksposi dengan menggunakan sinar x. Sinar x yang menembus obyek akan mengalami atenulasi sehingga enersi dari sinar x tersebur ditangkap oleh imaging plate dalam bentuk data digital.

2). Stimulate
Bayanggan tersebut kemudian distimulasi dengan Photo Stimulable Phosphor (PSP) yang fungsinya untuk mengubah bayangan laten pada IP menjadi cahaya tampak.

3). Read (pembacaan)
Dengan menggunakan Photo Multiplier, cahaya tampak tersebut di tangkap dan digandakan serta diperkuat intensitasnya kemudian diubah menjadi sinyal elektrik. kemudian sinyal-sinyal ini direkonstruksikan menjadi sebuah gambaran yang dapat dilihat oleh layar monitor.

4). Erasure (penghapusan)
Setelah proses pembacaan seselai, data gambar pada imaging plate secara otomatis akan dihapus oleh Intense Light sehingga imaging plate dapat digunakan kembali.

Charlton, Richard R, dkk, 1992, Principles of Radiographic Imaging Art and Science, Dalmar Publisher, London.
Fuji Film Team, (2001), FCR CR Console Operation Manual. First Edition, Fuji Photo Film Co, Ltd, Tokyo, Japan.
George David, Associate Professor Department of Radiology Medical College of Georgia

Dasar – Dasar Pengetahuan MRI


Dasar – Dasar Pengetahuan MRI
1.         Konsep Dasar Inti Atom Hidrogen
Pada dasarnya setiap materi dengan jumlah proton dan netron ganjil akan  mempunyai nilai momen magnetik yang dikenal dengan MR nuklei sedangkan inti yang mempunyai jumlah proton dan netron genap akan mempunyai momen  magnetik yang bernilai nol. Atom hidrogen terdapat dalam tubuh dalam jumlah yang melimpah, kurang lebih 80% penyusun tubuh manusia adalah atom hidrogen. Setiap atom hidrogen mempunyai satu inti bermuatan tunggal yang mempunyai nilai magnetisasi. Oleh karena itu maka inti atom hidrogen mempunyai peranan yang sangat besar pada MRI (Westbrook dan kuat, 1999).
2.         Presesi dan Frekuensi Larmor Jaringan
Di dalam medan magnet eksternal inti atom akan mengalami gerakan perputaran menyerupai gerakan sebuah gasing. Gasing berputar di atas sumbu bidang vertikal yang bergerak membuat bentuk seperti sebuah kerucut. Gerakan ini disebut dengan presesi. Frekuensi presesi ini besarnya sebanding dengan kekuatan medan magnet eksternal dan nilai gyromagnetic inti atom. Apabila atom dengan frekuensi gyromagnetic yang berbeda berada dalam suatu medan magnet eksternal yang sama maka  masing-masing  atom mempunyai frekuensi presesi yang berbeda.   Sebaliknya walaupun atomnya sama (misalnya atom hidrogen), namun bila diletakkan  dalam medan magnet eksternal dengan kekuatan yang berbeda maka akan  menghasilkan frekuensi presesi yang berbeda pula. Inti atom hidrogen mempunyai frekuensi presesi 42,6 MHz/ Tesla. Frekuensi presesi ini  disebut juga dengan frekuensi Larmor jaringan.

Tiap-tiap inti hidrogen membentuk NMV spin pada sumbu atau porosnya. Pengaruh dari Bo akan menghasilkan spin sekunder atau ”gerakan” NMV mengelilingi Bo. Spin sekunder ini disebut precession, dan menyebabkan momen magnetik bergerak secara sirkuler mengelilingi Bo. Jalur sirkulasi pergerakan itu disebut  ”precessional path” dan kecepatan gerakan NMV mengelilingi Bo disebut ”frekuensi presesi” . Satuan frekuensinya MHz, dimana 1 Hz = 1 putaran per detik.

Kecepatan atau frekuensi presesi proton atom hidrogen tergantung pada kuat medan magnet yang diberikan pada jaringan. Semakin kuat medan semakin cepat presesi proton dan frekuensi presesi yang tergantung pada kuat medan magnet disebut dengan frekuensi Larmor yang mengikuti persamaan :
ω = γ B
dimana:
ω adalah frekuensi Larmor proton,
γ adalah properti inti gyromagnetik, dan
B adalah medan magnet eksternal (Westbrook,C, dan Kaut,C, 1999).
Gambar 5 :   Presesi (Westbrook,C, dan Kaut,C, 1999).

1.         Resonansi
Resonansi adalah peristiwa bergetarnya suatu materi akibat getaran materi lain yang mempunyai frekuensi yang sama. Dalam MRI resonansi merupakan peristiwa perpindahan energi dari pulsa RF ke proton hidrogen karena kesamaan frekuensi. Karena adanya penyerapan energi dari RF inilah pada dasarnya yang mengakibatkan terjadinya magnetisasi transversal sehingga magnetisasi yang diakibatkan oleh pembangkit magnet eksternal dapat diukur berupa pulsa signal MRI. Signal MRI dikenal dengan FID (free induction decay).

Resonansi terjadi bila atom hidrogen dikenai pulsa radiofrekuensi (RF) yang memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi Larmor atom hidrogen tersebut. Normalnya tubuh manusia mempunyai muatan magnet yang arahnya acak sehingga Net  Magnetization Vektor (NMV) nilainya nol, Apabila tubuh manusia dimasukkan dalam medan magnet eksternal yang sangat kuat sebagaimana pada pemeriksaan MRI, maka akan terjadi magnetisasi longitudinal pada inti-inti atom hidrogen. Magnetisasi longitudinal ini sangat kecil bila dibandingkan dengan kuat medan magnet eksternal dari pesawat MRI dan oleh karenanya belum dapat diukur. Untuk dapat mengetahui besarnya magnetisasi inti-inti atom Hidrogen maka inti-inti atom Hidrogen harus mempunyai magnetisasi yang arahnya berbeda dengan medan magnet eksternal. Resonansi pulsa RF mengakibatkan terjadinya magnetisasi transversal yang secara vektor mempunyai arah berbeda dengan medan magnet eksternal sehinga memungkinkan dilakukannya pengukuran NMV.

Untuk dapat terjadi proses resonansi maka besarnya frekuensi RF harus disesuaikan dengan kekuatan medan magnet eksternal dan frekuensi Larmor jaringan. Agar resonansi terjadi pada atom hidrogen pada medan magnet eksternal dengan kekuatan 1 Tesla (10.000 Gauss), maka frekuensi RF yang diberikan adalah 42.6 MHz sedang untuk medan magnet eksternal dengan kekuatan 1.5 Tesla diperlukan 63.2 MHz. Hasil dari peristiwa resonansi adalah  adanya perubahan arah NMV pada magnetisasi longitudinal ke arah magnetisasi transversal dan magnetik moment menjadi dalam keadaan in phase. Peristiwa resonansi ini pada dasarnya adalah suatu transfer energi dari gelombang RF ke inti atom Hidrogen yang mengalami magnetisasi oleh pembangkit magnet eksternal.